JAKARTA--Operator angkutan barang dan peti kemas mengusulkan
integrasi/penyatuan sistem elektronik pelayanan peti kemas ekspor impor
di Jakarta International Container Terminal (JICT) dan di Terminal Peti
Kemas (TPK) Koja, Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Priok
Gemilang Tarigan mengatakan, saat ini pelayanan angkutan peti kemas di
JICT sudah memberlakukan sistem berbasis tehnologi elektronik yang
disebut Truck Identity Document (TID) dalam rangka mempercepat keluar
masuk barang dan peti kemas.
Di TPK Koja, menurutnya, kini di implementasikan sistem cargo link
untuk percepatan pelayanan bongkar muat dan peti kemas eskpor impor,
termasuk terhadap pelayanan angkutan (truk).
“Kami harapkan modulnya (sistem) terhadap layanan truk di gate tidak
berbeda,dan sebaiknya di integrasikan saja karena kedua terminal peti
kemas itu sama-sama melayani barang ekspor impor di pelabuhan Priok,”
ujarnya kepada Bisnis Kamis (15/11).
Dia menekankan hal itu karena Organda Angsuspel menerima banyak
pertanyaan dari pengusaha angkutan barang dan peti kemas di Pelabuhan
Tanjung Priok menyusul implementasi sistem baru (cargo link) di TPK Koja
tersebut.
“Terus terang, masih banyak pengusaha/operator angkutan masih bingung
dengan sistem cargo link yang di implementasikan di TPK Koja
itu,”paparnya.
General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani mengatakan, sistem cargo
link di TPK Koja akan menginteraksikan semua pelaku usaha dan pemangku
kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok dapat terkoneksi secara
elektronis dalam pelayanan kargo ekspor impor. (k1/if)
No comments:
Post a Comment