TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil gubernur DKI Basuki
Tjahaja Purnama menegaskan bus yang beroperasi di Jakarta setiap harinya
membawa ratusan nyawa warga DKI sehingga pengelolaannya perlu
diperhatikan.
Pria yang lebih dikenal dengan nama Ahok ini mengatakan dirinya sudah mendengar Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI menolak rencana peremajaan angkutan karena dinilai merugikan pengusaha angkutan. Ahok menuturkan pengusaha angkutan belum bertemu Pemprov DKI sehingga tidak mengerti.
"Kami
siap belikan bus baru bagi pengusaha angkutan umum. Bukan pengusaha
yang beli armadanya, tetapi kami yang belikan. Angkutan itu nanti tidak
bisa ditangani secara perorangan, harus dalam bentuk lembaga," jelas
Ahok, Senin (12/11/2012).
Pria yang lebih dikenal dengan nama Ahok ini mengatakan dirinya sudah mendengar Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI menolak rencana peremajaan angkutan karena dinilai merugikan pengusaha angkutan. Ahok menuturkan pengusaha angkutan belum bertemu Pemprov DKI sehingga tidak mengerti.
Mantan bupati Belitung Timur ini memaparkan dalam UU tentang Angkutan Umum disebutkan bahwa perorangan tidak bisa lagi mengelola sendiri angkutannya. "Beli bus sendiri, pengusaha yang kecil-kecil ini kan tidak mampu. Kalau peremajaan, yang beli armadanya Pemprov, kan pengusaha dan sopir yang untung. Ini juga menyangkut ratusan nyawa warga DKI, sehingga sopir akan digaji tinggi," cetusnya.
Ahok menambahkan, Pemprov DKI akan menyediakan bus baru dan menyerahkan armada tersebut kepada para pengusaha angkutan untuk dikelola. Namun pengelolaan tersebut tetap tidak boleh secara perorangan, melainkan bentuk kelembagaan. (Penulis: Danang Setiaji Prabowo | Editor: Gusti Sawabi) (sumber: tribunnews.com)
No comments:
Post a Comment