Jakarta Kita
18/01/2013
- Banjir di kota Jakarta bukan masalah baru, namun masalah yang terjadi berulang kali yang membawa penderitaan kepada rakyat dan merugikan banyak aspek kehidupan lainnya seperti kegiatan bekerja, kegiatan usaha dan kegiatan lainnya.
- Sebagai Rakyat, Ketua Umum Organda, Istri, dan Ibu dari orang anak yang terjun di dunia transportasi massal dan logistik, kejadian ini sangat memprihatinkan. Disampaikan juga bahwa desain tata kota dan ruang, desain mobilitas orang dan barang, yang tentunya terkait erat dalam upaya menunjang hasrat pemerintah demi mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% pada tahun 2013, adalah merupakan satu kesatuan sangat fundamental dan harus menunjukkan keberpihakan untuk terjadinya kebijakan yang mengedepankan terjadinya selalu kerjasama antara tata kota ( menyangkut desain tata ruang kota), Dinas Perhubungan, dan Operator Transportasi ( DPP Organda) yang mengetahui kondisi lapangan dan juga mewakili rakyat banyak.
- Perbaikan Tata Kota, Tata Ruang, bekerjasama dengan perbaikan desain rute angkutan umum masal dimana harus ada dibuat panduan ulang yang pragmats, non-politis, realistis, dan transparan serta menunjang Organda yang membantu Pemerintah dalam mendukung mobilitas orang dan barang yang menjadi denyut nadi seiring dengan pertumbuhan jumlah manusia dan peningkatan kemampuan ekonomi.
- Panduan Blue Print akan menjadi acuan transparan dan non-politis, guna menajadi acuan bersama untuk mengurai jaringan kemacetan dan banjir, sehingga tidak muncul pembisik-pembisik pemimpin baru kita yang tidak mengedepankan rakyat. Tanpa data konkrit, kebutuhan mobilisasi orang dan barang malah hanya melakukan kegiatan supaya seolah-olah terdapat perbaikan untuk mengurai kemacetan, yang sesungguhnya justru menambah masalah-masalah baru, seperti Kopaja AC dan rencana masuknya angkutan umum tipe kecil ke jalur Busway.
- Saya sebagai rakyat, Ibu, Istri, Pemimpin dan Saudara yang turut menderita karena macet di DKI Jakarta, percaya bahwa kita semua dapat melakukan bagian kita dan bukan hanya menghakimi namun juga memberikan masukan dan solusi yang membangun.
- Perbaikan angkutan umum massal di DKI Jakarta yang harus dimulai dengan transparansi perbaikan rute demi pencapaian tujuan ekonomi adalah hal pertama yang harus dilakukan, dengan melibatkan tim tata kota dalam program transportasi dan program-progam lainnya.
- Penyediaan kendaraan dan infrastruktur adalah kewajiban. Infrastruktur di seluruh dunia terbukti tidak akan pernah mampu mengimbangi kebutuhan mobilitas orang dan barang, maka transportasi massal orang dan barang, apalagi didaerah padat seperti DKI Jakarta harus segera dilaksanakan dengan tim yang tepat, cepat, dan mengerti keadaan lapangan serta memiliki semangat perhitungan bisnis yang baik untuk masyarakat luas.
- Revitalisasi Transportasi barang dan orang sudah DPP Organda perjuangkan sejak lebih dari 2 tahun lalu, termasuk untuk menanggulangi kondisi darurat seperti saat ini. Karena lama menunggu bantuan, akhirnya banyak hal yang dilakukan secara mandiri dilakukan dari kita untuk kita dan untuk rakyat banyak yang membutuhkan transportasi guna kegiatan mobilitas dalam kehidupan setiap harinya. Tahun 2013, DPP Organda dan seluruhh 33 DPD Organda diseluruh provinsi, serta 425 Dewan Pimpinan Cabang Organda di wilayah kabupaten, berasama unsur lainnya melakukan upaya safety revitalization for public transport atau revitalisasi angkutan umum yang mengedepankan keselamatan.
Tetap Berjuang, Tetap Semangat,
Maju Terus Transportasi Indonesia dan Maju terus Indonesia.
Eka Sari Lorena Surbakti
Ketua Umum DPP Organda 2010-2015
No comments:
Post a Comment