Monday, December 10, 2012

Kalianak Margomulyo Macet Total Sehari, Rp 3 Miliar Melayang


Surabaya - Bagi para pengusaha transportasi, peti kemas dan pergudangan, lancarnya Jalan Kalianak dan Margomulyo sangat berarti bagi mereka. Satu hari saja jalan tersebut macet, kerugian jutaan bahkan miliaran rupiah sudah ada di depan mata.


"Bisa rugi Rp 3 miliar sehari kalau macet total," kata Kody Lamahayu di sela-sela Cangkrukan Polmas Polres Pelabuhan Tanjung Perak di PT Gunawan Dianjaya Steel, Jalan Margomulyo, Kamis (6/12/2012).

Ketua DPC Khusus Organda Tanjung Perak itu mengatakan, kerugian itu hanya diderita oleh pihaknya saja, belum pihak pengusaha yang lain. Kerugian sebesar itu terjadi jika Kalianak dan Margomulyo macet total.

Kerugian itu terkait dengan BBM dan waktu tempuh yang lama. Jika macet total, efeknya terjadi secara domino sehingga semua pengusaha turut rugi.

"Jangankan macet total, kalau padat merambat saja kami masih mengalami kerugian meski nilainya lebih rendah," tambah Kody.

Kody mengatakan, langkah untuk melancarkan arus lalin di Kalianak Margomulyo adalah dengan memperlebar jalan. Pelebaran sebenarnya sudah dilakukan tetapi tidak semua ruas jalan dilebarkan. Ada beberapa ruas jalan yang belum dilakukan sehingga membuat penyempitan jalan.

Penyempitan itu kadang kala menjadi bottle neck. Bahkan jalan akan macet total jika ada sebuah truk yang mogok di jalan yang sempit itu.

"Menurut pemerintah daerah, dananya sudah ada, tetapi pembebasan lahannya yang belum bisa dilakukan," terang Kody.

Solusi yang lain, kata Kody, adalah pembuatan jalan simpang susun. Pembuatan jalan ini, kata Kody, mutlak dilakukan mengingat akan difungsikannya Teluk Lamong pada tahun 2014. Kody khawatir jika tidak dibangun, Kalianak akan macet total dan lumpuh dua tahun ke depannya.

Dari data Dinas Perhubungan dan DLLAJ Jatim, akan terjadi peningkatan muatan hingga 300 ribu ton dan kargo 500 kontainer per hari bila Teluk Lamong sudah dioperasikan.

"Kami khawatir jika jalan simpang susun tidak dibangun, Kalianak Margomulyo akan macet total di tahun 2016," jelas Kody.

Suban Wahyudiono, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan dan DLLAJ mengatakan jika pihaknya sudah mengajukan usul pembangunan jembatan layang untuk menghubungkan Romo Kalisari ke Teluk Lamong.

"Kami sudah mengajukan ke pemerintah pusat tetapi belum ada jawaban," ujar Suban.

Atas usulan itu, Kody mengatakan jika pembangunan jalan layang hanya memecahkan sebagian masalah. Bila ingin terpadu, maka jalan simpang susun harus dibangun pula yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung perak dengan Teluk Lamong yang juga menghubungkan dengan kawasan-kawasan industri seperti Dupak, Rungkut, Kalianak dan Margomulyo. (iwd/iwd) (sumber: detik.com).

No comments:

Post a Comment