Tuesday, December 11, 2012

2013 Indonesia Akan Tumbuh di Atas 6,5%


Pendapatan domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia di akhir 2013 diperkirakan dapat mencapai US$ 4400-4500 seiring terus meningkatnya penciptaan lapangan kerja. Tingkat angka pengangguran akan menurun di angka 5,8-6,1%.


Hal tersebut seperti dikatakan Firmanzah, Penasehat Ekonomi Presiden RI yang juga merupakan Dekan FE Universitas Indonesia. Menurutnya, master plan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) dan pembangunan infrastruktur akan meningkatkan investasi di 2013. Investasi domestik akan lebih seimbang antara Pulau Jawa dan luar Jawa.

“Sektor transportasi, komunikasi, industri, manufaktur, jasa, dan perdagangan akan menjadi penyumbang terbesar PDB nasional untuk tahun depan. Di akhir 2013, penasihat ekonomi presiden ini optimistis PDB nominal Indonesia akan melebihi US$ 1.100 triliun,” kata Firmanzah, dalam Indonesia Economic Outlook 2013 yang diselenggarakan Bank Permata di Jakarta, Kamis (6/12).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus tumbuh di atas 6,5% di tengah pelemahan global dan tahun politik. Ekspor Indonesia masih akan melemah akibat turunnya permintaan dan harga komoditas global.

“Mesin pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi domestik, investasi, dan belanja pemerintah. Program enterpreneurship, investment grade, percepatan pembangunan infrastruktur, terjaganya inflasi di level 4-5%, daya beli masyarakat dan percepatan pembangunan infrastruktur akan mempengaruhi peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia,” paparnya.

Firmanzah memperkirakan, Indonesia akan mampu menjaga defisit anggaran terhadap PDB pada kisaran yang aman, yakni sesuai dengan APBN 2013 yang sebesar 1,65%.

Meski perekonomian Indonesia diprediksi positif, namun ia mengingatkan jika stabilitas ekonomi akan sangat tergantung dengan stabilitas politik. Seperti diketahui tahun depan merupakan tahun politik jelang pemilu 2014. “Kewaspadaan potensi konflik komunal dan horisontal akan mendapatkan perhatian khusus agar stabilitas tetap terjaga.”

Reformasi birokrasi, penegakan hukum, debirokratisasi, Pelatanan terpadu Satu Atap (PTSP) akan menjadi ujung tombak dalam pelayanan publik dan perbaikan iklim investasi di Indonesia. (EVA) (sumber: swa.co.id).

No comments:

Post a Comment