Wednesday, November 21, 2012

Pengamat Soal Peremajaan Bus di DKI: Organda Punya Pertimbangan Bisnis


Jakarta - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan meremajakan bus-bus tua mendapatkan keberatan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI. Sebabnya, Pemprov DKI akan menghibahkan 1.000 bus, sementara Organda DKI memiliki 5.000 unit armada, hal itu dinilai tidak adil. Organda DKI dinilai hanya mempertimbangkan sisi bisnis.


"Iya dong, ini kan bisnis, kalau Organda begitu," ujar pengamat transportasi dari Intrans, Darmaningtyas saat ditanya tanggapannya mengenai adanya keberatan dari Organda DKI mengenai rencana peremajaan bus tua.

Hal itu dikatakan Darmaningtyas usai rapat dengar pendapat tentang MRT Jakarta di Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012). Hadir pula pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan perwakilan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jakarta.

Darmaningtyas menambahkan masalahnya adalah komunikasi politik antara Pemprov DKI dan Organda. Dia juga menengarai di Organda ada masalah internal yang harus diselesaikan dulu.

"Ini persoalan komunikasi politik. Saya kira internal Organda dulu yang bisa menyelesaikan ini, akan diterima atau tidak. Mungkin mereka punya problem organisasi yang harus diselesaikan," tuturnya tanpa menjelaskan lebih lanjut apa masalah internal Organda.

Dia juga mengimbau Pemprov DKI memberikan penjelasan lebih detail mengenai rencana hibah bus ini. Termasuk skema bisnis dan mekanismenya seperti apa.

"Ya mungkin karena komunikasi politiknya aja yang nggak jalan. Mungkin Pemprov DKI hanya tiba-tiba mengumumkan akan memberikan hibah. Tapi seperti apa bentuknya, detailnya itu mungkin harus lebih diperjelas," tutur dia.

Seharusnya, Organda DKI mendukung rencana Pemprov DKI itu. "Ya seharusnya. Tapi kalau mereka punya persoalan lain, kendala lain," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan sopir angkutan kota menolak rencana Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) yang akan meremajakan 1.000 bus tua Kopaja dan Metromini membuat Jokowi gusar.

"Kita ingin meremajakan, memperbaiki. Mau diremajakan kok menolak. Kita mau ganti 1.000 Kopaja/Metromini," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).

Jokowi berharap, peremajaan Kopaja/Metro Mini sudah dilakukan dalam 3 tahun. "Kalau kita maunya mempercepat, maksimal 3 tahun sudah tertangani," kata sarjana Kehutanan UGM ini.

Organda DKI keberatan karena Pemprov hanya meremajakan 1.000 unit bus. Tak seimbang dengan anggota Organda yang beberapa kali lipatnya.

"Bukan tidak setuju 1.000 unit, bukan tidak setuju. Anggota kami 5 ribu unit, itu yang menimbulkan rasa tidak adil. Kita setuju, sangat bagus Gubernur DKI seperti itu, cuma mekanismenya yang bijaksanalah," kata Ketua Organda DKI Sudirman ketika dikonfirmasi apakah betul Organda DKI menolak rencana peremajaan bus hibah Pemprov DKI.

"Anggota kami 5 ribu yang diremajakan 1.000 unit," imbuh Sudirman menegaskan jumlah yang tak proporsional itu. (nwk/mad) (sumber: detik.com)

No comments:

Post a Comment