Thursday, November 29, 2012

Pebisnis Transportasi Minta Tambah Kuota BBM Subsidi


Pebisnis Transportasi Minta Tambah Kuota BBM SubsidiTRIBUNNEWS.COM  BANDUNG - Makin tipisnya kuota BBM bersubsidi membuat masyarakat gelisah. Apalagi bagi para pelaku usaha transportasi yang turut merasakan efek negatif menipisnya kuota BBM bersubsidi.

Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jabar, Aldo F Winaya, mengatakan sebaiknya, pemerintah memiliki rencana berikutnya sebagai langkah antisipasi makin tipisnya kuota BBM bersubsidi, yang kabarnya, habis pada 19 Desember 2012. Untuk itu ia pun meminta pemerintah menambah kuota BBM bersubsidi.

Menurut Aldo, jika masyarakat sulit memperoleh BBM subsidi pada setiap SPBU maka bisnis transportasi terancam. "Tidak tertutup kemungkinan, banyak pengusaha transportasi, pada akhirnya, gulung tikar karena tidak ada satu pun armadanya yang beroperasi," ujar Aldo saat dihubungi Tribun, Selasa (27/11/2012).

Aldo menjelaskan saat ini, load factor penumpang  sangat minim. Di Jabar, rata-rata, load factor sekitar 40-60 persen. "Seandainya jumlah kursi bagi para penumpang bus sebanyak 60 kursi, artinya, saat ini volume penumpang bus rata-rata hanya 20 penumpang," ujarnya.

Kondisi itu kian parah jika pasokan BBM premium atau solar benar-benar terhenti, sehingga 150-200 ribu unit kendaraan umum bakal tidak beroperasi. Apabila bus, taksi,angkot, itu tidak beroperasi akibat kelangkaan BBM bersubsidi maka ekonomi bakal lumpuh.

Sementara itu ekonom Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, menegaskan dalam kondisi seperti sekarang, pemerintah harus meningkatkan kuota BBM bersubsidi. "Permintaan premium memang tinggi. Jadi, pemerintah harus menambah kuota," tegasnya. (win) (sumber: tribunnews.com).

No comments:

Post a Comment