Thursday, November 15, 2012

MUSYAWARAH KERJA NASIONAL II ORGANDA: Organda Tawarkan Program Penghematan BBM


(SUMBER: indonesiaposnews.com)
Surabaya, Kompas - Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan menawarkan keterlibatan dalam program-program untuk mencapai penghematan bahan bakar minyak. Hal ini tidak saja untuk mengurangi biaya produksi, tetapi juga ikut menekan konsumsi bahan bakar minyak secara nasional.

”Setidaknya, dalam setahun ke depan, anggota Organda akan menyusun program lalu mencoba merealisasikan penghematan tersebut,” kata Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena, Selasa (16/10), di Surabaya, dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Organda. 

Mukernas II Organda dibuka Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso. Menteri Perhubungan yang dijadwalkan hadir ternyata tidak hadir. Tema Mukernas II, ”Melalui Revitalisasi Angkutan Umum Kita Sukseskan Penghematan BBM Nasional dan Diversifikasi Energi”. 

Menurut Eka, idealnya penghematan dicapai dengan revitalisasi besar-besaran kendaraan umum. ”Mengapa harus besar-besaran? Ya karena volume konsumsi BBM telah membengkak 3,5 juta kiloliter dari 40 juta kiloliter,” ujarnya. 

Eka menambahkan, dengan revitalisasi angkutan umum, keberadaan mesin baru akan mendorong penghematan konsumsi BBM. Selain itu, mendorong perpindahan penumpang dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum sehingga meminimalkan penambahan kuota BBM. 

  
Tidak harus tunai
Setidaknya, kata Eka, dibutuhkan Rp 9 triliun untuk merevitalisasi angkutan umum. ”Uang itu sebenarnya tidak perlu dialokasikan secara tunai sebab dapat saja dapat berbentuk pengurangan pajak,” ujar Eka. 

”Pengurangan pajak tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk memurahkan harga bus atau truk, tetapi juga pengurangan pajak oleh pemerintah daerah,” ujar Eka. Ditambahkan, bahkan ada pemerintah daerah yang cukup progresif untuk membangun angkutan umum, seperti Pemkot Palembang yang mendorong pemakaian gas. 

Rene Meeuws, konsultan senior NEA Transport Research Belanda, mengatakan, penghematan BBM bahkan dapat ditempuh dengan melatih perilaku sopir. ”Kami telah melatih sopir bus di Organda. Setelah pelatihan, penghematan BBM-nya mencapai 15-20 persen,” ujarnya. 

Pada awal tahun 2012 ini, sebenarnya pemerintah telah menjanjikan dana untuk revitalisasi kendaraan angkutan umum senilai Rp 5 triliun. Akan tetapi, dana itu tak jadi dicairkan karena pemerintah tak jadi menaikkan harga BBM bersubsidi. (RYO) (SUMBER: bisniskeuangan.kompas.com)

No comments:

Post a Comment