[JAKARTA] Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa
menilai, harga tiket moda transportasi massal (mass rapid transit/MRT) yang
akan dibebankan kepada masyarakat sebesar Rp38.000, terlalu tinggi.
"Kita berpikir masyarakat yang akan naik adalah masyarakat menengah ke bawah. Maka, kita ukur berapa pengeluaran masyarakat ke bawah per harinya, seperti mereka naik bus way," kata Hatta dalam acara Indonesia Infrastructure Outlook 2013 di Jakarta, Selasa (18/12).
Menurut Hatta, untuk merealisasikan pembangunan MRT dibutuhkan persetujuan dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah sebab MRT merupakan salah satu program prioritas untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan di DKI Jakarta.
"Program-program DKI Jakarta harus kita dukung karena untuk menyelesaikan kemacetan sehingga dibutuhkan transportasi yang terintegrasi, dan salah satunya MRT," katanya.
Selain itu, tingginya beban Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk membangun MRT dapat diselesaikan secara bersama-sama dengan seluruh pihak yang berpartisipasi dalam proyek tersebut.
"BUMN kita yang turut untuk membangun MRT juga dibiayai oleh sindikasi perbankan BUMN," katanya.
Ia meyakini pendapatan per kapita Indonesia akan bertumbuh dua kali lipat dalam lima tahun mendatang, yakni sebesar 7.000 dolar AS. Dengan demikian, daya beli masyarakat diproyeksikan turut meningkat sehingga harga tiket MRT tidak lagi menjadi permasalahan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mendukung keinginan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mengkaji kelayakan dan pembiayaan MRT sebelum menjalankan proyek tersebut.
Menkeu menilai, masih ada beberapa hal yang mengganjal terkait pembangunan moda transportasi ini karena walaupun proyek telah direncanakan sejak lama, namun implementasinya hingga kini masih tersendat.
"Kenapa dari 2005 sampai 2012 tender saja belum selesai, ini fakta. Karena dalam perhitungan sehari-hari, saya kan punya pengalaman terdahulu, managing proyek yang besar bisa berjalan," kata Menkeu.
Menurut rencana, lembaga multilateral Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA), akan membiayai program MRT melalui belanja hibah senilai Rp3,1 triliun yang tercantum dalam RAPBN 2013. [Ant/L-8] (sumber: suarapembaruan.com).
No comments:
Post a Comment