Jakarta - Ratusan sopir yang tergabung dalam organisasi angkutan darat (Organda) demo di kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
di Balai Kota menuntut Perda soal restribusi dicabut. Angkutan umum
yang diparkir di bahu jalan mengakibatkan lalu lintas di kawasan itu
macet.
Sedikitnya 200 sopir berkumpul di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).
Para sopir serius mendengarkan orasi-orasi yang memperjuangkan hak-hak mereka. Layaknya aksi, para sopir juga mengusung aneka poster bertuliskan antara lain "Turunkan Udar Pristono, antek-antek kapitalis", "Cabut Raperda yang zholim yang menyengsarakan rakyat", dan "Awas kapitalis transportasi."
Koordinator aksi, Abdul Gafur, mengklaim aksi ini bakal diikuti 3.000 orang dengan 1.500 armada mulai dari mikrolet, bus kecil, bus antar kota dan lainnya.
Organda meminta pencabutan Perda nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi khusus yang terkait dengan angkutan umum karena membebani dan tidak rasional.
"Kami menolak pengesahan Raperda tentang transportasi sebagai pengganti Perda nomor 12 tahun 2003 karena di dalamnya salah satu pasalnya akan menghapus mobil-mobil kecil karena nanti akan dibuat mobil sedang dan mobil besar. Di Raperda itu kita temukan pasal-pasal krusial yang mengancam keberadaan bus kecil," ujar Abdul.
Ia juga mohon maaf atas terlantarnya para penumpang. "Kami mohon maaf untuk hari ini saja kita menyampaikan hak-hak supaya dimaklumi," kata Abdul.
Pengamatan detikcom, seratusan kopaja, mikrolet 27, 05, 09, 02, 10, warna merah dan biru dengan bermacam jurusan antara lain Kalimalang Rawamangun, Cilincing-Turi, Sunter-Pd Margonda Kota diparkir di bahu jalan arah Indosat dan arah Gambir.
Hal itu mengakibatkan kendaraan yang hendak menuju ke arah Gedung Indosat mengalami kemacetan yang lumayan panjang.
Sementara itu, ratusan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres, Polsek dan Satpol PP menjaga aksi Organda.
"Kita turunkan 350 personel untuk mengamankan aksi ini," kata Kapolsek Gambir
AKBP Tatan Dirsan. Aksi hingga kini masih berlangsung damai. (aan/ndr) (sumber: detik.com)
Sedikitnya 200 sopir berkumpul di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).
Para sopir serius mendengarkan orasi-orasi yang memperjuangkan hak-hak mereka. Layaknya aksi, para sopir juga mengusung aneka poster bertuliskan antara lain "Turunkan Udar Pristono, antek-antek kapitalis", "Cabut Raperda yang zholim yang menyengsarakan rakyat", dan "Awas kapitalis transportasi."
Koordinator aksi, Abdul Gafur, mengklaim aksi ini bakal diikuti 3.000 orang dengan 1.500 armada mulai dari mikrolet, bus kecil, bus antar kota dan lainnya.
Organda meminta pencabutan Perda nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi khusus yang terkait dengan angkutan umum karena membebani dan tidak rasional.
"Kami menolak pengesahan Raperda tentang transportasi sebagai pengganti Perda nomor 12 tahun 2003 karena di dalamnya salah satu pasalnya akan menghapus mobil-mobil kecil karena nanti akan dibuat mobil sedang dan mobil besar. Di Raperda itu kita temukan pasal-pasal krusial yang mengancam keberadaan bus kecil," ujar Abdul.
Ia juga mohon maaf atas terlantarnya para penumpang. "Kami mohon maaf untuk hari ini saja kita menyampaikan hak-hak supaya dimaklumi," kata Abdul.
Pengamatan detikcom, seratusan kopaja, mikrolet 27, 05, 09, 02, 10, warna merah dan biru dengan bermacam jurusan antara lain Kalimalang Rawamangun, Cilincing-Turi, Sunter-Pd Margonda Kota diparkir di bahu jalan arah Indosat dan arah Gambir.
Hal itu mengakibatkan kendaraan yang hendak menuju ke arah Gedung Indosat mengalami kemacetan yang lumayan panjang.
Sementara itu, ratusan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres, Polsek dan Satpol PP menjaga aksi Organda.
"Kita turunkan 350 personel untuk mengamankan aksi ini," kata Kapolsek Gambir
AKBP Tatan Dirsan. Aksi hingga kini masih berlangsung damai. (aan/ndr) (sumber: detik.com)
No comments:
Post a Comment