(SUMBER: indonesiaposnews.com) |
”Setidaknya, dalam
setahun ke depan, anggota Organda akan menyusun program lalu mencoba
merealisasikan penghematan tersebut,” kata Ketua Umum Organda Eka Sari
Lorena, Selasa (16/10), di Surabaya, dalam pembukaan Musyawarah Kerja
Nasional (Mukernas) II Organda.
Mukernas II Organda dibuka
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo
Alimoeso. Menteri Perhubungan yang dijadwalkan hadir ternyata tidak
hadir. Tema Mukernas II, ”Melalui Revitalisasi Angkutan Umum Kita
Sukseskan Penghematan BBM Nasional dan Diversifikasi Energi”.
Menurut
Eka, idealnya penghematan dicapai dengan revitalisasi besar-besaran
kendaraan umum. ”Mengapa harus besar-besaran? Ya karena volume konsumsi
BBM telah membengkak 3,5 juta kiloliter dari 40 juta kiloliter,”
ujarnya.
Eka menambahkan, dengan revitalisasi angkutan umum,
keberadaan mesin baru akan mendorong penghematan konsumsi BBM. Selain
itu, mendorong perpindahan penumpang dari kendaraan pribadi ke kendaraan
umum sehingga meminimalkan penambahan kuota BBM.
Tidak harus tunai
Setidaknya,
kata Eka, dibutuhkan Rp 9 triliun untuk merevitalisasi angkutan umum.
”Uang itu sebenarnya tidak perlu dialokasikan secara tunai sebab dapat
saja dapat berbentuk pengurangan pajak,” ujar Eka.
”Pengurangan
pajak tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk memurahkan
harga bus atau truk, tetapi juga pengurangan pajak oleh pemerintah
daerah,” ujar Eka. Ditambahkan, bahkan ada pemerintah daerah yang cukup
progresif untuk membangun angkutan umum, seperti Pemkot Palembang yang
mendorong pemakaian gas.
Rene Meeuws, konsultan senior NEA
Transport Research Belanda, mengatakan, penghematan BBM bahkan dapat
ditempuh dengan melatih perilaku sopir. ”Kami telah melatih sopir bus di
Organda. Setelah pelatihan, penghematan BBM-nya mencapai 15-20 persen,”
ujarnya.
Pada awal tahun 2012 ini, sebenarnya pemerintah telah
menjanjikan dana untuk revitalisasi kendaraan angkutan umum senilai Rp 5
triliun. Akan tetapi, dana itu tak jadi dicairkan karena pemerintah tak
jadi menaikkan harga BBM bersubsidi. (RYO) (SUMBER: bisniskeuangan.kompas.com)
No comments:
Post a Comment