Tuesday, January 28, 2014

Multimoda Transportasi Menunggu Pemimpin Peduli


24 Januari 2014 10:08 WIB

Multimoda Transportasi Menunggu Pemimpin Peduli

INFOBISNIS-Untuk menyelesaikan masalah kemacetan di kota besar seperti Jakarta sekaligus meningkatkan daya saing logistik Indonesia, harus dengan membangun sistem multimoda transportasi. Kalau Indonesia masih terus mempertahankan singlemoda transportasi akan semakin tertinggal.

"Jakarta sekarang harus mengembangkan sistem angkutan multimoda. Apa yang dilakukan Jokowi sekarang bagus, tapi harus didukung semua pihak, terutama pimpinan diatasnya," ujar Ketua DPP Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Ekasari Lorena saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/1)m

Oleh karena itu, Eka minta masyarakat memilih pemimpin yang peduli terhadap angkutan umum dan dapat mengatasai persoalan kemacetan. "Pilih pemimpin yang peduli dan memihak pada transportasi umum yang baik. Bukan hanya sarana angkutannya seperti kendaraan, terminal, pelabuhan, stasiun dan lainnya. Tapi, kebijakan yang diambil juga berpihak sekaligus memberi contoh ke masyarakat," kata Eka.

Sebelumnya, Menhub EE Mangindaan mengatakan, Pemerintah bersama Pemda sudah mulai merintis pembangunan sistem multimoda transportasi. Pemprov DKI Jakarta sudah membangun MRI, KA Bandara Soetta juga sudah dimulai pembangunan fisiknya.

"Proyek-proyek serupa juga akan dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Dalam era otonomi daerah sekarang, harus ada sinergi karena ada peran dan tugas masing-masing. Dengan begitu, pembangunan multimoda transportasi itu bisa segera terwujud," kata Mangindaan.

Eka Sari juga mengatakan saat ini memang sudah tampak upaya pembangunan angkutan umum. "Tetapi pembangunan angkutan umum itu, karena orang sudah sangat menderita dengan kondisi transportasi," kata dia.

Salah satu kebijakan yang dia kritik adalah soal mobil murah atau low cost green car (LCGC) yang justru menimbulkan masalah baru seperti kemacetan.

Lebih parah lagi, katanya, untuk mendukung kebijakan itu pemerintah mengeluarkan tentang insentif pajak penjualan atas barang mewah bagi produksi mobil ramah lingkungan.

"Jangan lagi memilih pemimpin yang memberikan janji-janji surga, tetapi pemimpin yang terlihat nyata memberikan kepedulian terhadap angkutan umum," katanya.

Menurutnya selama ini belum terwujud komitmen bersama dalam membenahi kualitas angkutan umum yang dituangkan lewat suatu rencana aksi yang terprogram dan diimplementasikan secara terkoordinasi.*hel

No comments:

Post a Comment