Truk BBG Organda Angsus
Surabaya, Exspost.com - Truk berbahan bakar gas (BBG)
yang disiapkan Organisasi Angkutan Darat Angkutan Khusus (Organda
Angsus) Cabang Tanjung Perak Surabaya masih mengandalkan suplai tangki.
Pasalnya, 25 dari 100 unit truk BBG yang disiapkan di Terminal Teluk
Lamong masih harus menunggu selesainya infrastruktur Petrogas di
terminal bongkar muat petikemas yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia III
(Persero) alias PT Pelindo III Surabaya tersebut.
“Padahal,
kebutuhan kami mencapai 80 ribu LSP (large supply point, red) untuk 100
truk dengan bahan bakar gas jenis LNG (Liquefied Natural Gas, red) dan
CNG (Compressed Natural Gas, red),” kata Ketua Organda Angsus Cabang
Tanjung Perak Surabaya, Kody Lamahayu, Minggu (14/9/2014).
Ia
mengakui, kalkulasi kebutuhan BBG tersebut masih tergolong tinggi untuk
truk bermesin standar BBEuro4 yang ramah lingkungan. Bagaimanapun juga,
lanjut Kody, dengan semakin padatnya akses menuju pelabuhan dan Terminal
Teluk Lamong, akan menimbulkan implikasi pada kerugian dalam penggunaan
bahan bakar. “Korelasinya sudah pasti pada penambahan besaran cost
bahan bakar gas yang digunakan,” aku Kody.
Dijelaskan, untuk 400 LSP saja, jarak tempuhnya hanya 400 kilometer,
diluar kendali kemacetan. Apabila, dalam sehari harus beroperasi dalam
dua sampai tiga rate, tentunya jarak 400 kilometer itu hanya bisa
ditempuh 200 kilometer. “Jelas nggak mungkin dalam kemacetan, mesin truk
harus dimatikan ? Kan harus hidup terus,” ingatnya.
Menurut
Kody, kebutuhan truk BBG di area terminal bongkar muat petikemas
internasional berkonsep ramah lingkungan, Terminal Teluk Lamong tersebut
direncanakan 25 unit akan datang bertahap mulai Oktober-November 2014.
Berdasar data yang ada, Organda Angsus masih harus mendatangkan 75 unit
dari total 100 pengadaan truk BBG dalam tahapan berikutnya. “Pastinya,
25 unit truk BBG tahap awal itu baru akan terealisasi sekitar
Oktober-November 2014. Setelah itu, kami mendatangkan kembali 75 unit,”
ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Kody, secara bertahap, mulai Mei 2014
lalu, pihaknya sudah menyiapkan truk-truk berbahan bakar gas (BBG). Ia
menegaskan, pada tahap penyedian itu, seluruh permodalan untuk pengadaan
telah disiapkan dengan produsen truk BBG saat Terminal Teluk Lamong
rampung dalam pengerjaannya. “Yang pasti, Organda (Organda Angsus, red)
siap operasional dengan truk BBG di Terminal Teluk Lamong,” tandas Kody.
Dikatakan,
penyediakan truk yang diklaim ramah lingkungan ini merupakan bagian
dari tindaklanjut atas kesepatan Organda Angsus Tanjung Perak dengan PT
Pelabuhan Indonesia III (Persero) alias PT Pelindo III selaku induk
operator terminal bongkar muat multifungsi tersebut. Dalam
operasionalnya, Terminal Teluk Lamong memang didesain sebagai terminal
bongkar muat petikemas bertaraf internasional dengan konsep Green Port
atau ramah lingkungan.
“Di Terminal Teluk Lamong, operasionalnya
tidak menggunakan BBM (bahan bakar minyak, red), melainkan lebih pada
pemanfaatan peralatan bertenaga listrik hingga gas. Bahkan, untuk
menggerakkan peralatan bongkar muat, kami memanfaatkan teknologi kontrol
elektronik,” sambung Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo III, Djarwo
Surjanto terpisah. (esp1)
No comments:
Post a Comment