Press Release Buka Bersama Senin, 21 Juli DPP Organda dengan Rekan-rekan
Wartawan :
I. DPP Organda mencanangkan Zero
Accident untuk Angkutan Kendaraan Umum Tahun 2014
1. Accident
yang dimaksud adalah kecelakaan yang memiliki fatalitas tinggi sehingga jumlah
korban banyak
2. Data
yang dilansir oleh Kepolisian Republik Indonesia, pada tahun 2013 terdapat
3.279 kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 719 orang, luka berat
1.184 orang, dan luka ringan 4.326 orang.
3. Jika
dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, angka ini relatif berkurang. Pada
tahun 2012 ada 5.066 kecelakaan, dengan korban meninggal dunia mencapai 866
orang, luka berat 1.438 orang, dan 4.913 orang yang mengalami luka ringan.
4. Jika
kita membedah angka kecelakaan lalu lintas di atas, maka terlihat bahwa sekitar
71% kecelakaan terjadi pada angkutan pribadi beroda dua.
5. Penyebabnya
bermacam-macam. Dari daya angkut yang berlebihan hingga lelahnya pengendara
karena jauhnya jarak yang ditempuh. Melihat angka kematian yang sedemikian
besar, sudah seharusnyalah dicanangkan zero accident.
6. Upaya
yang dilakukan :
A. Kendaraan : Teknis
Non Teknis
1. Instruksi
kepada semua DPD dan Operator untuk siapkan kendaraan yang layak kendaraan
2. Kendaraan
Zombi / kendaraan yang tidak pernah beroperasi, dilarang untuk beroperasi
3. Uji
kelayakan kendaraan
4. Surat-surat
kendaraan, SIM, Asuransi dalam kondisi yang masih berlaku
5. SIM
sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan
6. Angkutan
Lebaran dalam kodisi normal tidak boleh melewati jalur alternatif dan harus
melewati jalur utama
B. SDM
1. Pengemudi
Angkutan lebaran berpengalaman untuk lintasan yang akan dilalui
2. Pengemudi
melakukan uji kesehatan dengan bekerjasama Kementerian Kesehatan
II.
Survey Badan Penelitian dan
Pengembangan – Kemenhub :
Potensi Demand Angkutan Lebaran
Tahun 2014
1. Angkutan
Lebaran dengan bus masih diminati masyarakat karena fleksibiltas yang tinggi
bila dibandingkan dengan angkutan lebaran non bus
2. Dari
segi tarif, masyarakat memiliki banyak pilihan tergantung kebutuhan masyarakat
3. Berdasarkan
Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dilakukan oleh Badan Penelitian
dan Pengembangan, memperkirakan jumlah pemudik meningkat 6,99% dibanding tahun
lalu dengan peningkatan tertinggi dari Jabodetabek 11,36% dan terendah
Balikpapan dan Samarinda 2,33%
4. Menurut
hasil survei tersebut sebanyak 27,9 juta penduduk Indonesia akan melakukan
mudik lebaran 2014.
5. Survei
diambil sampel pada 12 wilayah, Sumatera Utara, Lampung, Banten, DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur
6. Pemilihan
Rute Pemudik Jabodetabek
1. Melewati
Jalur Pantura sebesar 48%, dengan tujuan
Jawa Tengah sebesar 61% dan tujuan Jawa Timur sebesar 39%
2. Melewati
Jalur Selatan sebesar 38%
3. Melewati
Jalur Merak sebesar 10%
4. Melewati
Jalur Bogor & Sukabumi sebesar 4%
7.
Komposisi
Pengunaan Moda :
1. Mobil
Pribadi sebsar 23.8%
2. Bus
sebesar 23.7%
3. Sepeda
Motor sebesar 21.5%
8.
Alasan Pemudik menggunakan Bus:
1. Lebih
murah sebesar 31%
2. Nyaman
sebesar 24%
3. Lebih
cepat sebesar 13%
4. Fleksibel
sebesar 12%
5. Aman
sebesar 8%
III.
Dampak
Terputusnya Jembatan Comal Pemalang Ambles
1.
Jalur Pantura Pekalongan - Pemalang
ditutup. Akses jalan dialihkan. Petunjuk arah yang telah diatur oleh POLRI dan
Dishub yaitu Jalur utama Jawa tengah antara Tegal dari Barat dan Pekalongan
dari timur, arus dialihkan lewat jalur selatan Kecamatan Bodeh, Polsek Bodeh
ambil kanan, sedangkan arus yang dari barat dipecah menjadi dua lewat
Banjardawa ikut Kecamatan Taman juga bisa lewat Paduraksa belok kiri ikut
Kecamatan Pemalang ataupun juga bisa lewat PT. Gondorukem belok kiri arah
timur.
2.
Terjadi peningkatan biaya operasional
akibat pengalihan rute Comal yaitu sebesar 10-15%, namun dalam masa mudik ini
akibat potensi kemacetan yang parah, peningkatan biaya operasional dapat
mencapai sampai dengan 25-30%.
IV. Harapan DPP Organda
1. DPP
Organda mendesak Kementerian PU agar dapat segera memperbaiki jembatan Comal
secara permanen sehingga dapat dilalui oleh Angkutan Barang karena ini juga
meningkatkan biaya retribusi
2. Jumlah
harian Angkutan Barang melalui Jalur Pantura rata-rata sekitar 4500-6000
kendaraan/hari
3. Jumlah
harian Angkutan Penumpang melalui Jalur Pantura rata-rata sekitar 900-1100
kendaraan/hari
4. Biaya
ongkos Angkutan barang dalam kondisi normal untuk Jakarta ke Semarang, sekitar
4.5 - 5.5 juta untuk Truk Besar dan 3.5-4.5 Juta untuk Truk Kecil dengan
rentang waktu perjalanan sekitar 10 Jam
5. Dalam
kondisi kemacetan parah, maka biaya operasional meningkat antara Rp.
450.000-825.000/ kendaraan umum
SELAMAT MENUNAIKAN
IBADAH PUASA
SELAMAT HARI RAYA
IDUL FITRI 1435 H
DPP ORGANDA
No comments:
Post a Comment