Sopir Bus Mudik Jalani Tes Kesehatan
:
Pemeriksaan dilakukan agar keselamatan
Pemeriksaan dilakukan agar keselamatan
pemudik terjaga
VIVAnews - Pemeriksaan
kesehatan kepada sejumlah sopir bus angkutan mudik Lebaran dilakukan di
Terminal Tirtonadi, Solo, Rabu, 23 Juli 2014. Tim gabungan dari Dinas
Kesehatan, Dinas Perhubungan serta Kepolisian itu melakukan cek kesehatan mulai
dari pemeriksaan darah hingga pengukuruan kadar alkohol.
Pantauan VIVAnews di Terminal Tirtonadi Solo, sejumlah sopir bus angkutan mudik Lebaran yang melayani perjalanan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) terlihat mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan diawali dengan cek tekanan darah, tes urine, pemeriksaan kadar gula darah, tes urine, hingga pengukuran kadar alkohol.
Para sopir bus itu diwajibkan untuk mengikuti tahapan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim gabungan itu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan para pengemudi bus, apakah layak untuk meneruskan perjalanan mengangkut para pemudik atau tidak.
"Kegiatan ini untuk menjaga keselamatan para pemudik yang memanfaatkan jasa angkutan bus. Jadi intinya, kita kondisikan bahwa para sopir bus itu dalam kondisi sehat, caranya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan para sopir bus AKAP," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih di Solo.
Pengecekan kesehatan yang dilakukan oleh tim gabungan itu meliputi tes kadar gula darah untuk mengetahui apakah sopir mempunyai penyakit kencing manis. Sebab jika menderita kencing manis dipastikan sopir itu sering mengantuk. "Kan membahayakan penumpang jika sopirnya ngantuk," jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, tim juga melakukan pengecekan terhadap tingkat hipertensi, tes urin untuk pengecekan narkoba hingga tes alkohol dengan alat khusus.
Kalau para sopir sudah diperiksa dan hasilnya layak maka mereka diperbolehkan meneruskan perjalanan. Namun jika hasilnya menyatakan tidak layak atau pun layak dengan catatan akan diserahkan kepada pihak Dinas Perhubungan. "Apakah harus istirahat dulu atau sopirnya harus diganti. Itu merupakan kewenangan Dinas Perhubungan," katanya.
Tes pengecekan kesehatan kepada para sopir bus angkutan mudik Lebaran itu akan dilakukan hingga siang nanti. Lantas, Wahyuningsih pun menargetkan bahwa pada pengecekan awal ini jumlah sopir yang diperiksa akan dibatasi hingga 100 orang dulu. "Kami lihat dulu nanti hasilnya seperti apa. Tetapi prioritas utama pengecakan kesehatan ini memang diperuntukkan bagi sopir bus AKAP," tutur dia. (ren)
Pantauan VIVAnews di Terminal Tirtonadi Solo, sejumlah sopir bus angkutan mudik Lebaran yang melayani perjalanan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) terlihat mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan diawali dengan cek tekanan darah, tes urine, pemeriksaan kadar gula darah, tes urine, hingga pengukuran kadar alkohol.
Para sopir bus itu diwajibkan untuk mengikuti tahapan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim gabungan itu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan para pengemudi bus, apakah layak untuk meneruskan perjalanan mengangkut para pemudik atau tidak.
"Kegiatan ini untuk menjaga keselamatan para pemudik yang memanfaatkan jasa angkutan bus. Jadi intinya, kita kondisikan bahwa para sopir bus itu dalam kondisi sehat, caranya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan para sopir bus AKAP," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih di Solo.
Pengecekan kesehatan yang dilakukan oleh tim gabungan itu meliputi tes kadar gula darah untuk mengetahui apakah sopir mempunyai penyakit kencing manis. Sebab jika menderita kencing manis dipastikan sopir itu sering mengantuk. "Kan membahayakan penumpang jika sopirnya ngantuk," jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, tim juga melakukan pengecekan terhadap tingkat hipertensi, tes urin untuk pengecekan narkoba hingga tes alkohol dengan alat khusus.
Kalau para sopir sudah diperiksa dan hasilnya layak maka mereka diperbolehkan meneruskan perjalanan. Namun jika hasilnya menyatakan tidak layak atau pun layak dengan catatan akan diserahkan kepada pihak Dinas Perhubungan. "Apakah harus istirahat dulu atau sopirnya harus diganti. Itu merupakan kewenangan Dinas Perhubungan," katanya.
Tes pengecekan kesehatan kepada para sopir bus angkutan mudik Lebaran itu akan dilakukan hingga siang nanti. Lantas, Wahyuningsih pun menargetkan bahwa pada pengecekan awal ini jumlah sopir yang diperiksa akan dibatasi hingga 100 orang dulu. "Kami lihat dulu nanti hasilnya seperti apa. Tetapi prioritas utama pengecakan kesehatan ini memang diperuntukkan bagi sopir bus AKAP," tutur dia. (ren)
No comments:
Post a Comment