TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Kota Besar Kota Yogyakarta menurunkan ratusan personel untuk mengamankan lonjakan penumpang di pusat-pusat transportasi setelah hujan abu Gunung Kelud.
”Pihak kereta api dan terminal meminta kami menyiagakan personel karena mulai ada lonjakan penumpang signifikanakibat bencana abu Kelud ini,” kata Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso saat ditemui Tempo, Sabtu, 15 Februari 2014.
Slamet menambahkan, untuk Stasiun Tugu dan Lempuyangan, Yogyakarta, saat ini telah disiagakan masing-masing 30 orang di area stasiun. Sedangkan di Terminal Giwangan diturunkan 20 orang.
Dari laporan PT Kereta Api Indonesia kepada kepolisian per Jumat, 14 Februari 2014, lonjakan penumpang kereta setelah bencana abu Kelud ini naik mendekati 50 persen. “Ada 8.000 penumpang kereta dari rata-rata 5.000 penumpang tiap akhir pekan. Ini yang kami antisipasi, sisi keamanannya," kata dia.
Adapun mulai hari ini Terminal Induk Giwangan Yogyakarta terpantau mulai berangsur normal. “Sudah ada beberapa armada yang melayani pemberangkatan dari Yogya, tapi belum full semua,” kata petugas Terminal Giwangan, Kardiyono. Sejumlah armada yang melayani penumpang seperti bus-bus jurusan Yogya-Jawa Tengah. “Mungkin terminal juga masih dibersihkan dari abu,” kata Kardiyono.
Sedangkan Koordinator Paguyuban Bus Perkotaan Yogyakarta Benny Susanto menuturkan, mulai Sabtu ini, sejumlah armada sudah mulai melayani penumpang. “Tapi hanya 40 persen yang turun dari total 300 armada. Sebab, belum semua jalan bersih dan tak banyak penumpang juga seperti hari normal, hemat solar juga,” kata dia.
Sejumlah bus dalam kota yang melayani penumpang itu kebanyakan menghindari seputaran Malioboro. Meski patokan yang digunakan tetap jalur yang mengarah ke Malioboro, seperti jalur 4 A, 4 B, dan jalur 15. “Malioboro masih ditutup untuk pembersihan, jadi tidak kami lewati,” kata dia.
No comments:
Post a Comment