Organda Rugi, Pemerintah Harus Segera Atasi Banjir
INFOBISNIS--Pemerintah harus segera mengambil tindakan konkrit untuk mengurangi dampak kerugian akibat banjir di berbagai daerah di Indonesia.
"Jika tidak kerugian dunia usaha termasuk anggota Organda semakin besar dan pada akhirnya masyarakat ikut menanggung derita," ujar Ketua Umum DPP Organda Ekasari Lorena Surbakti di Jakarta, Rabu (22/1).
Menurutnya, kerugian pengusaha anggota Organda mencapai Rp15 miliar per hari, khususnya di jalur pantura Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Dengan asumsi setiap hari rata-rata ada 6.000 kendaraan melintas di pantura, baik angkutan barang atau penumpang. Setiap hari, biaya operasional mereka mencapai Rp2,5 juta, makanya akumulasi kerugian kita mencapai Rp15 miliar itu," kata Eka.
Jumlah itu, lanjut dia, akan terus bertambah jika banjir terus melanda dan transportasi darat macet atau terputus seperti sekarang. Kalau sudah begitu, dampaknya semakin buruk menimpa ekonomi nasional.
"Berangkat dari kasus banjir tahun ini dan tahun sebelumnya, pemerintah harus segera mengambil tindakan. Apa solusi yang terbaik dan perlu segera dilakukan," pinta Eka.
Kalau mau jujur, menurut dia, banjir merupakan kasus rutin setiap tahun. Sayang, antisipasi dan solusi pemerintah belum jelas terasa dampaknya.
"Kita minta pemerintah ambil langkah cepat, terpadu dan berkesinambungan untuk atasi banjir serta kembali menormalkan jalur distribusi barang dan jasa di masyarakat," tukas Eka.
Kasus kemacetan di panturan Jabar misalanya, yang terputus hanya sekitar 20 km. "Tapi dampaknya sangat berat, karena 70% arus barang dan penumpang di Indonesia melalui jalur itu. Semakin lama banjir dan kemacetan tidak teratasi, maka kerugian akan semakin besar," papar Eka.
Seperti diketahui, distribusi barang khususnya beras dari daerah produksi di Jabar dan Jateng ke Pasar Induk Cipinang pasti terganggu. Kasus serupa juga mempengaruhi pasokan sapi potong dari Jabar dan Jateng ke Jakarta.
"Oleh karena itu, perlu langkah bersama mengatasi dampak banjir terlebih di jalur pantura. Dampaknya bisa merugikan secara ekonomi dan mengacaukan pasokan kebutuhan pokok di Jawa khususnya Jakarta," terang Eka.
Diakuinya, memang tak bisa mengatasi masalah banjir sendirian. Wakil Ketua DPD Organda DKI Jakarta Wawan Tarigan menambahkan, Pemerintah pusat dan daerah serta Organda harus turun bersama-sama.
"Dampak penyebab banjir dikurangi, sumbatan jalur distribusi di hilangkan. Dan yang mendesak dilakukan, amankan jalur distribusi dari semua bentuk pungli yang memberatkan dunia usaha itu," kata dia.
Wawan menambahkan, kerugian dari biaya operasi Rp2,5 juta sehari per kendaraan adalah skala minimal. "Realitanya bisa lebih besar dari angka itu. Jika macet terus berlanjut, konsumsi BBM tinggi dan biaya operasi juga bertambah. Sementara, penerimaan peusahaan justru berkurang bahkan hilang," aku Wawan.
Intinya baik Eka atau Wawan sepakat, perlu segera bersama dan perintah menjadi leadernya. "Jangan biarkan dunia usaha (Organda) menanggu rugi sendiri. Butuh kebersamaan untuk menyelesaikan masalah banjir dan dampak ikutannya," tegas Eka.*hel
No comments:
Post a Comment