Konflik Pelindo II, Negara Tidak Boleh Kalah oleh Tekanan
”Semangatnya memang harus demikian. Kita berikan kesempatan bagi korporasi untuk menyelesaikan konfliknya sendiri. Jika saya disuruh turun tangan setiap konflik yang ada, ya, itu artinya saya jadi direktur perusahaan,” kata Dahlan di kantor Menteri BUMN, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Menurut Dahlan, aksi mogok kerja yang dilakukan karyawan PT Pelindo II merupakan bentuk tekanan kepada negara. Negara tidak boleh kalah oleh segala bentuk tekanan yang muncul. ”Kalau negara kalah, ya, negara akan hancur,” ujarnya.
Mengenai kekhawatiran pengusaha dan pemilik barang soal kemungkinan terganggunya pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Dahlan mengatakan hal itu merupakan hal yang wajar. ”Wajar mereka takut. Namun, kita tidak boleh takut. Jangan gampang menuruti tekanan,” ujarnya.
Konflik internal di PT Pelindo II terjadi karena ketidakpercayaan karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia II terhadap Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino. Mereka menuntut Lino diganti dengan menyampaikan mosi tidak percaya kepada Kementerian BUMN. Namun, hingga kini Kementerian BUMN
tidak mengabulkan tuntutan tersebut.
”Saya tidak mungkin menghukum orang yang tidak bersalah. Lagi pula jika seseorang tidak diberhentikan dari jabatannya, berarti dia bekerja bagus,” kata Dahlan.
Sementara itu, Lino membantah terjadi gangguan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok akibat mogok kerja karyawan. Menurut dia, pelayanan berjalan normal. Jika terjadi keterlambatan bukan karena mogok, melainkan karena gangguan cuaca.
”Pelayanan pandu memang beberapa saat terganggu, tetapi itu karena kecepatan angin di atas 20 knot. Standar operasi keselamatan memang menentukan demikian. Hingga kini belum ada perusahaan pelayaran dan pemilik barang yang mengeluhkan masalah itu,” ujar Lino.
Jumat kemarin, pelayanan bongkar muat juga berjalan normal meski SP masih melancarkan aksi mogok kerja hingga pukul 23.59. Di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (16/1/2014), ada 83 gerakan kapal. Pada Jumat (17/1/2014), mulai dari pukul 00.01 sampai pukul 07.00, ada 13 gerakan kapal. Jumlah kapal tunda yang beroperasi 13 unit, motor pandu 5 unit, dan jumlah personel 8 orang. (ARN)
No comments:
Post a Comment