Melalui Buku, Perempuan Bertato Ajak Masyarakat Lawan Kemacetan
Kemacetan
kota-kota besar di Indonesia yang kian parah rupanya membuat resah Eka
Sari Lorena, Dirut PT Lorena Transportasi Group dan Ketua Umum
Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda).
Karena itu, selain terus bersuara vokal mengkritik sekaligus memberi
saran mengenai pembangunan transportasi umum di media massa, dirinya
kini menerbitkan buku, “Ayo Lawan Kemacetan” yang diterbitkan Kompas.
“Saya harap
buku ini setidaknya dapat menggerakkan orang agar bisa melawan kemacetan
yang sudah mengurangi kualitas hidup orang banyak,” ujarnya saat
ditemui SWA Online di Coffee Club, mal Pacific Place, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan kemarin (9/10).
Dalam bukunya,
perempuan modis yang humoris namun memiliki daya sengat yang tajam
dalam setiap kritiknya itu memang berupaya menggugah kesadaran
masyarakat melawan kemacetan sesuai kemampuan setiap individu.
“Selain
menggunakan angkutan umum, orang bisa berbagi kendaraan dengan orang
lain, pengusaha bisa menyediakan bus bagi pegawainya, kepala sekolah
bisa meminta muridnya memakai bus jemputan sekolah dan banyak lagi.
Semuanya bisa melawan kemacetan dengan kapasitasnya masing-masing,” ujar
Eka yang tubuhnya dirajahi sejumlah seni tato tersebut.
Selain itu,
dirinya pun berupaya melawan pendapat umum yang menguntungkan industri
otomotif nasional. Salah satunya dengan memberikan contoh bahwa sekian
puluh triliun keuntungan yang diperoleh dari industri otomotif nasional
harus dibayar kembali oleh pemerintah dengan ratusan triliun rupiah
subdisi BBM. “Tidak sebanding kerugiannya. Saya ingin masyarakat sadar
bahwa banyak hal yang tidak benar yang bisa diubah,” ujarnya.
Sebagai Ketua
Umum organisasi angkutan darat terbesar di Indonesia pun memberikan
saran bagi kemajuan transportasi umum. “ Kalau program mobil murah
diberi insentif pajak pembebasan PPnBM lantas mana insentif serupa untuk
angkutan umum? Berikan dong insentif pajak bagi pengusaha untuk
pembelian angkutan umum. Bangun juga terminal yang aman, nyaman mudah
diakses. Kalau kita tidak menggunakan transportasi umum, grid lock,
kemacetan total jalan raya, akan terjadi pada tahun 2014,” prediksi
Sarjana Business Administration dari Wright State University, Dayton,
Ohio dan Master fo Business Administration dari University of San
Fransisco, Californa itu, dengan serius.
No comments:
Post a Comment