Pelindo III Ajak Organda Tanjung Perak Bangun Mega Proyek ACT
Surabaya
- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan mengajak perusahaan
angkutan yang beroperasi di pelabuhan Tanjung Perak dan tergabung dalam
DPC Organda Tanjung Perak untuk mengoperasikan mega proyek Automatic
Container Transporter (ACT).
Proyek ACT adalah monorail kontainer otomatis yang menghubungkan antara Pelabuhan Tanjung Perak dengan Terminal Teluk Lamong.
Direktur Utama PT Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan dalam pengoperasian proyek monorail kontainer otomatis tersebut pihaknya membuka kesempatan kepada Organda Tanjung Perak untuk ikut berinvestasi dengan mendirikan perusahaan konsorsium yang terdiri dari anggotanya.
"Kami sudah berbicara dengan Ketua Organda Tanjung Perak. Pada intinya mereka menyambut baik keinginan Pelindo III ini," katanya di Surabaya, Selasa (1/10).
Djarwo mengemukakan sebetulnya tidak saja pada proyek ACT ini pihaknya menawarkan kepada Organda Tanjung Perak, tetapi juga pada berbagai proyek lain, termaskuk diantaranya pengadaan truk ramah lingkungan diarea Terminal Teluk Lamong yang rencananya akan mulai beroperasi pada Mei 2014.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini Pelindo III bersama PT LEN, PT INKA, dan PT Adhi Karya sedang merumuskan mega proyek Monorail Kontaner Otomatis. Proyek yang menelan investasi sekitar Rp2,5 triliun tersebut diyakini menjadi solusi pemecah kepadatan di beberapa jalur padat dari Tanjung Perak hingga Osowilangon.
Saat ini, kajian teknik tengah digodok oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Sementara untuk kajian ekonomis dikerjakan Universitas Airlangga Surabaya.
Kajian dan berbagai perundingan ditargetkan selesai dalam tiga bulan sehingga proyek secepatnya bisa direalisasikan dan selesai pada akhir 2014.
Proyek ACT adalah monorail kontainer otomatis yang menghubungkan antara Pelabuhan Tanjung Perak dengan Terminal Teluk Lamong.
Direktur Utama PT Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan dalam pengoperasian proyek monorail kontainer otomatis tersebut pihaknya membuka kesempatan kepada Organda Tanjung Perak untuk ikut berinvestasi dengan mendirikan perusahaan konsorsium yang terdiri dari anggotanya.
"Kami sudah berbicara dengan Ketua Organda Tanjung Perak. Pada intinya mereka menyambut baik keinginan Pelindo III ini," katanya di Surabaya, Selasa (1/10).
Djarwo mengemukakan sebetulnya tidak saja pada proyek ACT ini pihaknya menawarkan kepada Organda Tanjung Perak, tetapi juga pada berbagai proyek lain, termaskuk diantaranya pengadaan truk ramah lingkungan diarea Terminal Teluk Lamong yang rencananya akan mulai beroperasi pada Mei 2014.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini Pelindo III bersama PT LEN, PT INKA, dan PT Adhi Karya sedang merumuskan mega proyek Monorail Kontaner Otomatis. Proyek yang menelan investasi sekitar Rp2,5 triliun tersebut diyakini menjadi solusi pemecah kepadatan di beberapa jalur padat dari Tanjung Perak hingga Osowilangon.
Saat ini, kajian teknik tengah digodok oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Sementara untuk kajian ekonomis dikerjakan Universitas Airlangga Surabaya.
Kajian dan berbagai perundingan ditargetkan selesai dalam tiga bulan sehingga proyek secepatnya bisa direalisasikan dan selesai pada akhir 2014.
Penulis: ROS/FMB
Sumber:Investor Daily